Friday, September 2, 2016

Mengapa Naskah Saya Ditolak Penerbit buku? | Cara Menerbitkan Buku

Mengapa Naskah Saya Ditolak Penerbit buku? | Cara Menerbitkan Buku

Mengapa naskah saya ditolak penerbit buku? Pertanyaan ini menjadi hal yang sangat perlu untuk dijawab oleh para penulis buku yang tidak mengetahui cara menerbitkan buku yang baik dan benar. 

cara menerbitkan buku penerbit buku 001
Gambar. Dosen bingung cara menerbitkan buku yang baik dan benar


Jika anda mengetahui cara menerbitkan buku yang baik dan benar anda akan mengetahui alasan penolakan dan letak kekurangan naskah menjadi penting bagi Anda yang seringkali mengalaminya. Anda dapat menyimak ulasan berikut untuk tahu lebih banyak mengenai alasan tidak diterimanya naskah oleh penerbit buku.

Cara menerbitkan buku yang salah menjadi hal yang cukup mendukung naskah-naskah yang anda kirimkan ditolak oleh penerbit buku. Hal tersebut menjadikan munculnya prasangka bahwa menerbitkan buku bukanlah perkara mudah. Padahal perlu diketahui beberapa alasan penolakan naskah sehingga Anda sebagai penulis tahu letak kekurangan Anda. Apa sajakah alasan ditolaknya naskah oleh penerbit buku?

Berikut ini dapat Anda simak beberapa alasan yang menjadikan karya Anda belum bisa diterbitkan.

Alasan pertama penolakan naskah juga terjadi karena ketinggalan zaman. Naskah yang sudah tidak tren lagi tidak akan diterima oleh penerbit. Naskah yang ketinggalan zaman juga mencakup naskah-naskah yang terlambat dikirim. Misalnya saja, seorang penulis mengirimkan naskah tentang perkembangan teknologi beberapa tahun lalu, tetapi pada masa kini sudah tidak lagi terpakai. Hal ini jelas tidak akan menarik perhatian penerbit karena pembaca membutuhkan sesuatu yang selalu up to date alias kekinian.

Untuk menulis buku yang tidak ketinggalan zaman, penulis bisa memilih tema-tema yang dapat dibaca dari waktu ke waktu. Jika penulis ingin mengirimkan naskah bergenre fiksi, ia bisa menuliskan cerita yang jalan ceritanya sudah bisa ditebak. Sementara itu, jika ia ingin menulis buku nonfiksi, ia perlu mengetahui perkembangan kabar dunia terkini. Menjadi penulis tidak tepat jika diibaratkan sebagai katak dalam tempurung. Penulis perlu menjadi orang yang memiliki wawasan luas dan mengikuti perkembangan zaman. Terlebih kini teknologi telah memudahkan kehidupan, bahkan dalam hal mencari informasi dan wawasan baru. Perlu juga bagi penulis untuk membaca karya penulis lain guna memperoleh inspirasi.

Lebih tahu perkembangan zaman juga bisa dilengkapi dengan pengetahuan tentang perkembangan penerbitan. Dari media sosial, Anda bisa mencoba mencari tahu seputar buku-buku baru. Anda juga perlu mencari tahu tentang buku-buku yang sedang atau akan laris di kalangan pembaca. Hal ini penting untuk memberikan gambaran tentang genre buku yang akan banyak diminati.

Alasan kedua. Masih ada kaitannya dengan alasan pertama, tidak diterimanya naskah Anda oleh penerbit bisa jadi karena tema atau isi naskah Anda terlalu banyak di pasaran. Pada dasarnya perkembangan dunia buku juga dinamis. Terkadang terdapat tema-tema tertentu yang sedang digemari sehingga bisa laris terjual di pasaran. Di samping itu, ada juga tema-tema lainnya yang menjadi kurang digemari karena sedang tidak populer. Meskipun begitu, menulis buku dengan tema-tema yang sama saja juga akan membuat pembaca jenuh.

Terlalu banyak buku dengan tema yang itu-itu saja kemudian membuat pembaca bosan. Oleh karena itu, perlu adanya ide baru yang menarik bagi penerbit juga pembaca. Penerbit buku akan mencari gagasan-gagasan yang tidak pasaran, unik, dan baru. Selain itu, penerbit juga akan mengincar sesuatu yang lama tetapi ditulis kembali dengan cara baru. Penulis yang belum memiliki gagasan baru dapat menggunakan cara tersebut untuk menulis buku kembali. Kemudian ia bisa menerbitkannya menjadi sesuatu yang terkesan baru.

Ide-ide baru akan menarik perhatian penerbit. Seseorang yang punya ide baru akan memiliki inovasi dalam mengembangkan karyanya sehingga secara substansial naskahnya tidak pasaran. Perhatian editor pun semakin besar ketika ada ide yang ‘segar’ untuk diterbitkan. Untuk mendapatkan ide-ide baru tentunya diperlukan kreativitas dari si penulis sendiri. Banyak membaca juga bisa membantu memunculkan ide-ide baru untuk dituangkan dalam naskah.

Alasan ketiga yang juga menjadikan naskah Anda ditolak adalah ketidaksesuaian teknis penulisan dengan kriteria yang ditetapkan penerbit. Tidak akan diterima suatu naskah jika ditulis dengan teknis yang berantakan, meskipun isi tulisannya bagus. Naskah yang tidak mematuhi kaidah tata bahasa dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) akan ditolak, bahkan tidak terbaca oleh penerbit. Harusnya penulis sudah menyadari hal ini sedari awal, sebab penulis juga merupakan seorang agen bahasa. Ia memiliki tanggung jawab dalam menyajikan tulisan dengan bahasa yang baik dan bisa dipahami pembacanya. Tulisan atau naskah yang buruk dalam hal teknis membuat editor enggan memeriksanya. Naskah yang tidak sesuai kaidah penulisan yang benar bisa jadi dibuang atau disisihkan jauh-jauh dari proses penyuntingan.

Persoalan teknis juga terkait dengan jumlah halaman. Hal ini juga berkaitan dengan pertimbangan biaya produksi, marketing, dan lain-lain.  Sebagai penulis, sebaiknya Anda mengetahui kebijakan penerbit buku dalam menerima naskah. Jika Anda sudah mengetahuinya, Anda tidak akan menulis buku terlalu banyak atau terlalu sedikit. Naskah yang terlalu banyak dan tidak diterima suatu penerbit, Anda bisa mencoba untuk mengirimkannya ke penerbit lain. Bisa jadi penerbit lain mau menerima naskah Anda jika memang sesuai dengan kriteria teknis yang ditawarkan.

Alasan keempat adalah berasal dari penerbit buku. Tidak semua alasan penolakan naskah berasal dari penulis. Penerbit pun bisa menolak naskah karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Penerbit buku yang melihat pasar buku sedang tidak bagus memilih untuk tidak menerima naskah terlebih dahulu. Bisa juga antrean naskah yang panjang tidak memungkinkan lagi bagi penerbit untuk menerima naskah-naskah baru. Jadi memang penerbit tersebut benar-benar sedang tidak menerima naskah.

Adanya hal tersebut bisa diatasi dengan mengirimkan naskah ke penerbit lain. Namun sebelum mengirimkan ke penerbit lain, pastikan naskah Anda memiliki tema atau genre yang sesuai. Anda bisa mencari penerbit yang bisa menerima tema atau genre naskah yang Anda tulis. Tidak diterima oleh satu penerbit buku bukan berarti Anda tidak bisa menerbitkan buku Anda di penerbit yang lain.

Beberapa alasan di atas tentunya bisa menjadi perhatian Anda agar menulis buku dengan lebih baik lagi. Anda bisa mencari tahu sendiri letak kekurangan naskah Anda dan memperbaikinya. Setelah itu, Anda bisa mencoba mengirimkannya kembali ke penerbit buku. Menerbitkan buku memang membutuhkan upaya keras agar penerbit buku mau bermitra dengan Anda. Perlu usaha untuk mencoba lagi dan lagi agar naskah yang telah Anda tulis dapat diterima.

Sekian artikel "Mengapa Naskah Saya Ditolak Penerbit buku? | Cara Menerbitkan Buku" semoga artikel ini menambah wawasan Anda dalam hal penerbitan buku

Baca Juga artikel : Cara menerbitkan buku langkah awal: Mengenal Lebih Jauh Tentang Penerbit Buku

[Wfw]




No comments:

Post a Comment